Rabu, 06 Agustus 2008

BIOGRAFI



NANDANG WIRAKUSUMAH
Kp. Sawah-Desa Sukajadi, Kec. Cibaliung, Kab. Pandeglang-Banten
Email :
nandang.wira@gmail.com
No. Hp : 081314416168


Personal Data
Tempat, Tgl Lahir : Pandeglang, 5 Juli 1973
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Status : Menikah

Pendidikan Terakhir : S1 (Sarjana Hukum)

Riwayat Organisasi :
1. Sekjend Serikat Petani Banten 1999 – 2008
2. Ketua Presidium KPPI Banten 2003 – Sekarang
3. Lembaga Pembela Hak Sipil & Politik (LaPasip) 1996-1999
4. Komite Independen Pemantau Pemilu KIPP Jakarta 1997
5. PIP – HAM Pusat Informasi Pendidikan HAM Jakarta 1995-1997
6. Pijar Indonesia (Pusat Informasi Jaringan Aksi Advokasi) Jakarta 1995
7. PUSPIP HAM Jakarta 1994-1995
8. Ketua REPDEM Banten (Relawan Perjuangan Demokrasi) 2007
9. Anggota PBHI (Perhimpunan Bantuan Hukum Hak Azasi Manusia Jakarta
10. Kordinator Jaringan Akar Rumput (JARUM) Banten 2005
11. Wakil Sekjend Dewan Pimpinan Nasional Front Pemuda 98 Tahun 2008
12. BHN (Barisan Hati Nurani) Koordinator Banten
13. Pro Demokrasi (Prodem) Senator Banten
14. Ketua Gema Hanura Provinsi Banten 2008
15. Partai Hanura Wk Ketua Provinsi Banten
16. Anggota dewan pendiri Gema Hanura (DPN ) Dewan pimpinan nasional

Riwayat Aktivitas :
Aktif Dalam Pembelaan Hak Azasi Petani Banten
Aktif Digerakan Mahasiswa 1994-1999
Aktif Dalam Pemantau Kasus Korupsi Pemerintah Banten
Aktif dalam berbagai diskusi
Melakukan Pendampingan Petani
Aktif Dalam Partai Hanura (Wk. Ketua DPD Banten)

Motto
" Bagi Lilin yang Menjadi Pelita, Walau Harus Melelehkan Diri"
Membuka Diri, Membuka Hati Bagi Sesama



ALUR HIDUP

Kp. Sawah, Desa Sukajadi Kec. Cibaliung 15 Juli 1973, Seorang Ibu bernama Hj. Habsah (Alm) yang juga seorang Bidan Desa di Cibaliung, melahirkan bayi atas perkawinannya dengan seorang lelaki Madali (Alm). Oleh kedua pasangan itu, bayi laki-lakinya diberi nama Nandang Wirakusumah, diiringi do'a dan isak-tangis harapan keduanya.

Selepas dari Taman Kanak-Kanak, bocah Wirakusumah (wira) kemudian melanjutkan ke Sekolah Dasar Negeri Sukajadi 2 selama 6 tahun (1980-1986), dilanjut hingga SMPN 1 Cibaliung (1986-1989) dan SMAN Labuan di Cibaliung (1989-1992), pada 1994 melanjutkan pendidikan ke Universitas Nasional Jakarta.

Memasuki dunia pendidikan Perguruan Tinggi, mulailah beraktifitas ke-Mahasiswaan, dengan mendirikan Kelompok Teater "Ghanta". Sebagai Mahasiswa yang membutuhkan media kritisisme, mulailah bergabung pada kelompok diskusi dan aksi "PUSPIPAM" yang bermarkas di Jl. Sawo Manila, Jakarta Selatan, yang lokasinya tidak jauh dari kampus. Pada medio kekuasaan rezim Orde Baru, atas dorongan realitas sosial yang ada, melangkahkan aktifitas politiknya dengan mengikuti beberapa demonstrasi-demonstrasi menentang belenggu penindasan Orde Baru. Selain melalui demonstrasi-demonstrasi, media jurnalistik-pun jadi sarana luapan kritisisme, dalam bulletin "Opiniku". Perjuangan era Orde Baru yang sangat otoriter-anti demokrasi, mengharuskan untuk perluasan pergerakan, maka dipilihlah organisasi sosial bernama Pusat Informasi dan Jaringan Aksi untuk Reformasi (PIJAR) sebagai wadah pergerakan. Selepas dari PIJAR, bergabung pula bersama Pusat Informasi dan Pendidikan Hak Azasi Manusia (PIPHAM).

Pada Aksi peringatan Sumpah Pemuda 28 Oktober 1997 di Tugu Proklamasi, mengalami penangkapan yang disertai kekerasan oleh aparat. Akhirnya, bersama beberapa kawan ditangkap atas tuduhan "Mengganggu Ketertiban Umum" sebuah pasal "karet" era Orde Baru untuk memberangus Gerakan Mahasiswa yang kritis. 10 Maret 1998, bergabung pada sebuah Acara Indonesia People Summit di Ancol, yang digelar untuk menandingi Sidang Umum MPR-RI yang tidak berpihak pada kepentingan rakyat, sempat mengalami penangkapan dan Pemenjaraan bersama 10 orang kawan, termasuk Ratna Sarumpaet (Budayawan), yang lainnya berprofesi sebagai pengacara dan wartawan. Dari peristiwa Indonesia People Summit di Ancol tersebut, menjalani resiko pemenjaraan selama 3 bulan di LP Salemba hingga Presiden Soeharto lengser.

Selepas Reformasi pada Mei 1998, yang berujung pada lengsernya Presiden Soeharto sekaligus kegagalan Gerakan Mahasiswa 1998 untuk melakukan perubahan mendasar (yang tidak hanya perubahan politik kekuasaan). Maka, memilih melakukan pengorganisiran gerakan petani di Cibaliung (kampung kelahiran), dimana ratusan Kepala Keluarha petani diusir dari tanahnya sendiri oleh Perhutani BKPH III Cikeusik-Pandeglang. Konflik Agraria tersebut diwarnai beberapa kali tindakan kekerasan oleh Aparat keamanan, petugas Perhutani dan Preman bayaran. Tahun 2000, 49 orang petani ditangkap (40 orang dikeluarkan, 9 orang divonis 1 s/d 1,5 tahun penjara); rumah-rumah petani dibakar dan tanamannya dirusak. Hingga beberapa kali membantu perjuangan petani dalam merebut kembali hak-nya atas tanah, melalui wadah perjuangan "Serikat Petani Banten" (SPB).

Medio 2002, membuka Rumah Singgah untuk para pengamen Jalanan/ anak-anak Jalanan Kota Serang.

Mei 2003, dalam sebuah aksi besar di depan DPR/MPR tertangkap kembali dan dijebloskan ke penjara Polda Metro Jaya selama 3 minggu dan dikenakan wajib lapor.

Tahun 2004, untuk menjegal masuknya politisi busuk ke dalam parlemen rakyat, bersama-sama kawan perjuangan yang lain (Faisal Basri, Franky Sahilatua, Indira Damayanti, Harry Roesli (Alm), dll) mendeklarasikan Komite Persiapan Pergerakan Indonesia (KPPI) Banten. Dalam perjalanannya, KPPI aktif menggulirkan pengusutan kasus Korupsi Dana Perumahan Anggota DPRD Propinsi Banten, hingga berhasil diseret-dipenjarakannya belasan Anggota DPRD yang terlibat kasus korupsi tersebut.

Pada Tahun 2005, WTO (World Trade Organization) mengadakan pertemuan di Hongkong, seperti khalayak ketahui bahwa WTO merupakan salah satu aktor yang menjerumuskan bangsa Indonesia ke jurang ketergantungan serta liberalisasi perdagangan, dimana pada akhirnya kelompok ekonomi rakyat bangsa ini tergusur oleh pemodal internasional. Sebagai perjuangan menolak kekerasan modal (capital violence) oleh WTO, digelarlah aksi penolakan WTO di Hongkong yang berbuntut dengan penangkapan beberapa aktifis. Dialami pula pemenjaraan selama 1 minggu di Penjara Kepolisian Hongkong.
Tahun 2006, bersama-sama para budayawan, aktif mengkritisi pembangunan Mall Serang-Banten yang menggusur bangunan Cagar Budaya "Makodim Serang", melalui wadah perjuangan Aliansi Warga Kota Serang (AWAK-Serang) melakukan aksi-aksi penolakkan pembangunan Mall tersebut.

Untuk meningkatkan prestasi olah raga Sepak Bola di kalangan kaum muda, maka dilakukanlah pengorganisiran pemuda-pemudi Serang untuk bergabung dalam Club Supporter Sepak Bola Perserang yang diberi nama "BALA SINGANDARU" (BALSING). Untuk terus mendukung gerakan Mahasiswa, dipercaya menjadi Dewan Pembina Front Aksi Mahasiswa-Banten (FAM-Banten), juga mendirikan "Yayasan Jaringan Akar Rumput" (Yayasan JARUM). Hingga saat ini, dipercaya sebagai Wakil Sekjen Front Pemuda '98, sebuah wadah komunikasi-perjuangan Mahasiswa/Pemuda 1998, yang hingga kini terus melangsungkan aksi-aksi penolakkan pencabutan subsidi BBM oleh REZIM SBY-JK.

Untuk melangsungkan perjuangan demokrasi-kerakyatan yang dicita-citakan, maka kini berniat untuk menjadi kandidat Calon Legislatif DPRD. Propinsi Banten 2009-2014 dari Partai Hati Nurani Rakyat (HANURA), dengan Daerah Pemilihan Kabupaten Pandeglang.


Sejarah terus berlanjut…Pantang untuk mundur !


MENOLAK TUNDUK
MENUNTUT TANGGUNG-JAWAB

Tidak ada komentar: