Selasa, 12 Agustus 2008

Merdeka 100%

Beberapa hari lagi kita akan merayakan hari Kemerdekaan nasional, momentum itu harus dijadikan media refleksi atas sejauh mana kaum tani, rakyat miskin, pemuda, kaum kromo...menikmati kesejahteraan hidupnya di bumi Indonesia Raya ini...saya persembahkan puisi untuk spirit kita dalam berjuang menutup masa kegelapan...“Penindasan Adalah Kebisuan yang Diidap Setiap Orangdan Pemberontakan Terhadapnya Adalah Bahasa Semua Bangsa”.
Ini syair, syair guna-guna
Ini tembang, tembang gula kelapa
Tentang sebuah negeri yang selalu bersuara
Namun belum mampu berkata-kata
Katakan Indonesia satu, satu Indonesia berkatalah!
Berkati manusia berkata Indonesia
Harkat Indonesia berkat merdeka
Bangkit indonesia yang sadar merdeka
Indonesia bangkit yang sadar merdeka
Yang merdeka sadarlah
Katakan Indonesia satu, satu Indonesia berkatalah!
Pertiwi jangan berduka
Pertiwi jangan murka
Kami air mata, kami darah
Hendak menyanyi pada pesta zaman
Hendak menari untuk perubahan
Katakan Indonesia satu, satu Indonesia berkatalah!
Sembilan peperangan telah disiapkan
Hormati hidup, hidupi kematian
Barisan pemenang adalah ketulusan
Sembilan kebenaran bersatulah dalam kearifan
Katakan Indonesia satu, satu Indonesia berkatalah!
Waspadai keragu-raguan
Beri tempat untuk kecemasan beristirahat
Jalan sepanjang ingatan di kepala;Perburuan segelap malam tanpa jendela
Mustahil dilewati tanpa yakin pada jiwa dan nurani
Katakan Indonesia satu, satu Indonesia berkatalah!
Di setiap tempat kita musti berangkat
Disetiap waktu kita musti berburu
Berangkatilah tempat-tempat; burulah waktu-waktu
Pada jantung zaman kita pasrahkan badan
Pada detak perjuangan kita rayakan kehidupan
Katakan Indonesia satu, satu Indonesia berkatalah!
Revolusi tidak pernah marah-tubuh terbakar bukan perubahan
Kita-kita inilah yang harus marah
Kita –sekali lagi- kitalahYang harus membakar perubahan
Nyalakan obor di genggaman sadarmu
Tabuh genderang di telinga keberanianmu
Badaikan perubahan didada karangmu
Katakan Indonesia satu, satu Indonesia berkatalah!
Aku nasehati kamu untuk merdeka
Aku merdekamu untuk bijaksana
Yang merdeka yang bijaksana
Tidak merdeka tidak bijaksana
Bukan Indonesia.
Katakan Indonesia satu, satu Indonesia berkatalah
Puisi kita bukan lagi yang dibaca dengan kata-kata.Melainkan puisi yang dibaca dengan keringat , air mata, dan darahUntuk ibu pertiwi

Tidak ada komentar: